Jumat, 13 Maret 2020

Tugas Akuntansi Forensik

Kasus Bank Bali


Pada saat krisis moneter di Indonesia pada tahun 1997-1998 terjadi skandal yang cukup menghebohkan di dunia perbankan yaitu Skandal Cassie bank bali. Skandal tersebut banyak menyeret nama besar seperti Gubernur Bank Indonesai, Pnejabat negara dan tokoh penting partai Golkar.
            Skandal tersebut bermula dari direktur utama Bank Bali Rudy Ramli sulit dalam hal penaggihan piutangnya yang terdapat di Bank Dagang Nasiona Indonesai (BDNI), Bank Umum Nasional (BUN) dan Bank Tiara di tahun 1997. Total dari piutang dari ketiga bank tersebut sebesar Rp 3 Triliun sampai ketiga dari Bank terseut dalam penyehatan di Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), tagihan piutang tersebut tidak kunjung di lunasi. Di samping itu bank bali mengirim surat kepada BPPN perihal tentang penagihan piutang yang tak kunjung di lunasi BDNI dan BUN. Bank Bali juga meminta bantuan kepad BPPN memecahkan masalah tersebut.

            Pada akhirnya tanggal 11 januari 1999 Saat itu juga direktur utama Bank Bali Rudy Ramli menjalani kerja sama dengan PT.Era Giat Pratama (EGP) untuk pengalihan hak tagih piutang, dengan benefit PT.Era Giat Pratama(EGP) mendapatkan fee dari piutang yang akan di tagih tersebut. Setelah proses kerja sama dilaksanakan memang betul bahwa Bank Indonesai dan BPPN mencairkan sebagian piutang Bank bali yaitu sebesar Rp 905 milyar, akan tetapi Bank Bali hanya menerima kucuran dana tagihan piutang itu sebesar Rp 395 Milyar. Sisanya sekitar 60% atau sebesat Rp 546 Milyar masuk ke dalam rekening PT. Era Giat Pratama (EGP). Konon, kekuatan politik turut andil mengegolkan proyek ini. Saat itu, sejumlah tokoh Golkar disebut-sebut terlibat untuk ”membolak-balik” aturan dengan tujuan proyek pengucuran duit itu berhasil. Isu ini terus menggelinding bak bola liar, setelah pakar hukum perbankan Pradjoto angkat bicara. Pradjoto mencium skandal cessie Bank Bali berkaitan erat dengan pengumpulan dana untuk memajukan Habibie ke kursi presiden. Kejanggalan tampak dari total fee yang EGP terima. 

 REFRENSI :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tugas 2 Akuntansi Forensik

1. GRAFIK GCB ( Global Corruption Barometer ) TAHUN 2017 : 2. GRAFIK BPI (Bribe payers Index) TAHUN 2011: 3.  GRAFIK PERC ( P...