Promosi dan Pemindahan
Nama : Pramagusti Tsabit Sabili
NPM : 25216774
Kelas : 4EB10
Mata Kuliah : Manajemen Sumber Daya Manusia
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tiap organisasi menghadapi masalah-masalah seperti: Apakah pegawai akan
dipromosikan dalam garis-garis karier yang relatif khusus (sempit) ataukah akan
diberikan kesempatan yang luas ke berbagai jabatan? Dalam kondisi yang
bagaimana lowongan pekerjaan diisi dengan orang luar yang telah memperoleh
latihan atau dengan orang dalam yang masih perlu diberi latihan?
Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut bergantung kepada pengertian
kita tentang dinamika sistem promosi, termasuk kebutuhan organisasi dan harapan
pegawai. Karena dalam suatu organisasi tertentu anggota-anggotanya mengharapkan
suatu pola kemajuan pekerjaan tertentu yang didasarkan atas apa yang mereka
telah mengamatinya dari mobilitas atau gerakan intern pegawai-pegawai lain.
Kesempatan menduduki jabatan merupakan persoalan yang dihadapi oleh seorang
pegawai. Sebagian pegawai mendapatkan kesempatan yang baik dalam mendapatkan
jabatan, namun banyak pula yang kurang mendapatkan kesempatan tersebut.
Untuk mengisi
lowongan jabatan dapat dilakukan dengan mengadakan promosi dari dalam
organisasi. Pengadaan pegawai dari dalam organisasi dapat mengurangi biaya
latihan dan mendorong motivasi kerja, tetapi mungkin tidak dapat memperoleh
tenaga yang sangat cakap. pengadaan tenaga kerja dari luar organisasi
memerlukan biaya latihan yang lebih besar, tetapi dapat memperoleh tenaga yang
sangat cakap. promosi dapat didasarkan atas kecakapan, kemampuan, dan ketuaan.
Kebijakan untuk melakukan mutasi merupakan sesuatu yang sangat normatif.
Promosi adalah bentuk apresiasi seseorang yang memiliki kinerja diatas standar
organisasi dan memiliki prestasi kerja yang baik. Dalam proses kerja
sehari-hari seorang karyawan dapat saja bekerja dengan baik, namun apabila
pekerjaan itu dikerjakan setiap hari tanpa adanya perkembangan maupun perubahan
sedikit pun, maka akan terjadi penurunan kinerja karyawan tersebut. Kejadian
seperti ini harus ditangani dengan tujuan agar perusahaan dapat tercapai dengan
baik. Maka dari itu dalam proses kerja ini diperlukan penyegaran sistemnya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari jalur promosi?
2. Apa saja dasar dari promosi?
3. Apa pengertian kecakapan kerja versus senioritas?
4. Apa pengertian dari penurunan (demotion)?
5. Apa pengertian dari pemindahan?
6. Bagaimana rencana promosi dan pemindahan suatu
perusahaan?
1.3 Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian dari jalur promosi
2. Mengetahui dasar dari promosi
3. Mengetahui pengertian kecakapan kerja versus
senioritas
4. Mengetahui pengertian dari penurunan (demotion)
5. Mengetahui pengertian dari pemindahan
6. Mengetahui rencana promosi dan pemindahan suatu
perusahaan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Jalur Promosi
Pengertian Promosi
Jabatan
Motivasi yang mendorong seseorang untuk berpatisispasi aktif dalam suatu
organisasi antara lain adalah kesempatan untuk maju. Sifat dasar manusia pada
umumnya ingin menjadi lebih baik, lebih maju dari posisi yang dipunyai pada
saat ini. Karena itulah mereka pada umumnya menginginkan kemajuan dalam
hidupnya. Kesempatan untuk maju di dalam suatu organisasi dinamakan dengan
promosi (penaikan jabatan). Suatu promosi berarti pula pemindahan dari suatu
jabatan ke jabatan yang lain yang mempunyai status dan tanggung jawab yang
lebih tinggi.
Hal ini berarti bahwa kompensasi (penerimaan upah/gaji dan sebagainya) pada
umumnya lebih tinggi bila dibanding dengan pada jabatan lama. Suatu promosi
jabatan pada umumnya didambakan oleh setiap anggota organisasi. Oleh karena itu
suatu program promosi perlu diadakan,yang mengandung hal-hal berikut :
a. Ke arah mana suatu jabatan akan maju ?
b. Sampai dimanakah jenjang akhir suatu jabatan yang
dapat dicapai ?
c. Kriteria apa dan/atau persyaratan yang bagaimana
diperlukan untuk promosi jabatan tersebut ? dan sebagainya.
Untuk itu semua perlulah kiranya diketahui lebih jauh tentang jalur
promosi, dasar-dasar untuk promosi, kecakapan kerja dan senioritas dan
sebagainya, yang relevan dengan maksud dan tujuan promosi jabatan. Perpindahan
seseorang pada jabatan baru dapat juga terjadi apabila organisasi yang
bersangkutan mengalami ekspansi ataupun karena adanya lowongan yang harus
segera diisi. Perwujudan dan prinsip orang yang tepat pada jabatan yang tepat,
baik dengan jalan pemindahan ataupun dengan jalan lain, bukan saja akan membawa
hasil yang baik bagi organisasi, tetapi juga kepada petugas yang bersangkutan.
Disinilah pentingnya suatu promosi untuk meningkatkan motivasi seseorang
petugas dalam suatu organisasi. Namun pemberian promosi harus bertitik tolak
untuk kepentingan organisasi dan bukan untuk kepentingan pribadi seseorang
petugas. Untuk memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai pengertian promosi
jabatan, berikut dikemukakan beberapa definisi promosi jabatan menurut beberapa
ahli lain :
Flippo yang dikutif
oleh H. Malayu S.P Hasibuan ( 2000 ; 108 ) menyatakan bahwa : “Promosi berarti
perpindahan dari suatu jabatan kejabatan yang lain yang mempunyai status yang
lebih tinggi. Biasanya perpindahann kejabatan yang lebih tinggi ini disertai
dengan peningkatan gaji atau cepat lainnya, walaupun tidak selalu
demikian.”Sedangkan Andrew F. Sikula yang dikutif oleh Malayu S.P Hasibuan (
2004 ; 100 ) sebagai berikut : “Secara teknis promosi adalah suatu perpindahan
didala organisasi dan posisi lainnya yang melibatkan baik peningkatan upah
maupun status.”
Berdasarkan kepada definisi di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa
promosi mempunyai arti yang penting bagi instansi, sebab dengan promosi berarti
kestabilan instansi dan moral pegawai akan lebih terjamin.
Promosi akan selalu diikuti oleh tugas, tanggung jawab, dan wewenang yang
lebih tinggi daripada jabatan yang diduduki sebelumnya. Seseorang dipromosikan
karena dianggap mempunyai prestasi rata-rata lebih tinggi dari pegawai yang
lain meskipun mungkin oleh pimpinan dinilai prestasi yang ada belum memuaskan.
Adapun syarat-syarat yang perlu ditetapkan dalam melaksanakan promosi
yaitu:
a. Pengalaman
b. Tingkat pendidikan
c. Loyalitas
d. Kejujuran
e. Tanggung jawab
f. Kepandaian bergaul
g. Prestasi kerja
h. Inisiatif dan kreatif
Syarat-syarat promosi ini harus dinyatakan secara tegas. Untuk dapat
dipromosikan maka perlu setiap karyawan memenuhi syarat-syarat yang telah
ditetapkan. Syarat-syarat tesebut hendaknya menjamin kestabilan perusahaan dan
mampu meningkatkan moral kerja dari para karyawannya. Selain itu dengan
penetapan syarat-syarat yang tegas dan jelas, akan dapat mencegah dan
meminimalkan kemungkinan timbulnya pilih kasih di dalam melaksanakan
promosi.
JALUR PROMOSI
Analisa jabatan memberikan informasi dasar yang diperlukan utk
menggambarkan jalur promosi dalam suatu organisasi. Biasanya pernyataan” yang
berada dalam pikirin para karyawan / calon karyawan adalah sbb :
1. Menuju jabatan apa jabatan ini
2. Demi jabatan apa kita akan dipromosikan ke
jabatan ini.
Karena itu perencanaan
yang jelas tentag jalur promosi perlu dilakukan sebab sering kalur promosi
tersebut terbatas pada suatu departeman saja. contoh : seorang pejabat bagian
produksi maksimal hanya bisa naik pangkat sampai direktur produksi.
2.2 Berbagi Dasar
Promosi
Pedoman yang dijadikan
dasar untuk mempromosikan karyawan adalah:
1. Pengalaman (senioritas)
Pengalaman yaitu promosi yang didasarkan pada lamanya pengalaman kerja
karyawan. Pertimbangan promosi adalah pengalaman kerja seseorang, orang yang
terlama bekerja pada perusahaan mendapat prioritas utama dalam tindak promosi.
2. Kecakapan (ability)
Kecakapan (ability) yaitu seseorang akan dipromosikan berdasarkan penilaian
kecakapan. Pertimbangan promosi adalah kecakapan, orang yang cakap atau ahli
mendapat prioritas pertama untuk dipromosikan. Kecakapan adalah total dari
semua keahlian yang diperlukan untuk mencapai hasil yang bisa
dipertanggungjawabkan.
3. Kombinasi pengalaman dan kecakapan
Kombinasi pengalaman dan kecakapan yaitu promosi yang berdasarkan lamanya
pengalamandan kecakapan. Pertimbangan promosi adalah berdasarkan lamanya dinas,
ijazah pendididkan formal yang dimiliki dan hasil ujian golongan. Jika
seseorang lulus dalam ujian dan hasil ujian kenaikan dipromosikan.
Cara ini adalah dasar promosi yang terbaik dan paling tepat karena
mempromosikan orang yang paling berpengalaman dan terpintar sehingga
kelemahan promosi yang hanya berdasarkan pengalaman/kecakapan saja dapat diatasi.
2.3 Kecakapan Kerja
Versus Senioritas
Masalah kecakapan kerja dan senioritas didalam perusahaan sulit untuk
diputuskan mengingat baik kecakapan maupun senioritas masing-masing mempunyai
kelebihan dan untuk memilih mana yang lebih baik. apabila kita kelompokkan
kecakapan kerja dan senioritas adalah sebagai berikut :
Kecakapan kerja:
Dalam kelompok ini perubahan organisasi, perubahan cara kerja, dan
perubahan hubungan kerja, umumnya tidak sulit diterima dan mudah untuk
menyesuaikan diri.
Senioritas:
Dalam kelompok ini perubahan organisasi, perubahan cara kerja, dan
perubahan hubungan kerja , umumnya sulit diterima karena kelompok ini sudah
terbiasa dengan cara-cara lama yang biasa dilakukan sehingga memerlukan
pemahaman kembali dan adaptasi dalam menghadapi perubahan.
Apabila kita hubungkan dengan rencana promosi akan timbul pertanyaan mana
yang lebih prioritas untuk dipromosi, apabila perusahaan dihadapkan dua pilihan
dimana kelompok-kelompok tersebut sama-sama mempunyai kecakapan, mari
berkompromi dengan melihat nilai plus dari keduanya maka yang akan muncul
adalah senioritas.
Untuk lebih jelas dan terukur perusahaan dapat membuat persyaratan seperti:
persyaratan promosi, pengalaman, pendidikan, kondite, dan masa kerja
diperusahaan sehingga terukur yang mana lebih unggul dan prioritas untuk di
promosi. Cara ini lebih ideal untuk mendapatkan keputusan objektif juga mudah
dipertanggung jawabkan, semoga cara ini dapat mengacu setiap pekerja baik yang
sudah senior maupun yang masih baru untuk eksis dipekerjaannya.
2.4 Penurunan
(Demotion)
Demosi merupakan suatu bentuk mutasi vertikal yang berupa penurunan
pangkat/posisi/jabatan/pekerjaan yang secara otomatis dengan
penurunan pendapatan. Suatu demosi biasanya dilakukan karena seorang tenaga
kerja telah melakukan pelanggaran disiplin organisasi yang berat. Demosi adalah
perpindahan karyawan dari suatu jabatan ke jabatan yang lebih rendah
di dalam suatu organisasi, wewenang,
tanggung jawab, pendapatan sertas statusnya semakin rendah.
Demosi adalah penurunan pangkat/jabatan seorang
karyawan yang dilakukan dalam suatu organisasi (Hasibuan, 2001: 114).
Tujuan demosi adalah untuk menghindari kerugian perusahaan, memberikan
jabata/posisi, gaji dan status yang tepat sesuai dengan kemampuan kecakapan
karyawan yang bersangkutan. Demosi ini merupakan hukuman
terhadap karyawan yang tidak mampu mengerjakan tugas-tugasnya pada jabatan
yang dipangkunya hingga jabatannya diturunkan.
2.5 Pemindahan
Memindahkan karyawan dari suatu jabatan ke jabatan lain dalam satu tingkatan
organisasi secara horizontal tanpa adanya peningkatan tanggung jawab, kekuasaan
maupun gaji.
DASAR PEMINDAHAN:
· Karyawan yang
bersangkutan
· Kehendak perusahaan
Pemindahan yang didasarkan atas keingian pegawai pada umunya hanya merupakan
memindahan jabatan yang sama. Alasan pemindahan tersebut misalnya pegawai
tersebut merasa kurang tepat pada jabatannya atau kurnag bisa kerja sama dengan
kawan-kawan sepekerjaan atau dengan atasan langsungnya.
Pemindahan karena keinginan perusahaan dapat terjadi karena dua sebab.
Sebab pertama adalah untuk menjamin bahwa kepercayaan pegawai bahwa mereka
tidak akan diberhentikan karena kekurangan kecakapan dan jabatan yang lama.
Sebab yang kedua adalah untuk mengurangi rasa bosan pegawai karena dianggap
terlalu lama memegang jabatan yang sama.
Menurut Manullang, pemindahan pegawai karena keinginan perusahan dapat
terjadi sebagai berikut:
1. Kebutuhan untuk menyesuaikna
sementara misalnya seseorang tidak masuk kerja
2. Mengatasi keadaan darurat karena fluktuasi
volume pekerjaan
3. Kebutuhan latihan, misalnya rotasi jabatan
4. Kebutuhan ploeg pekerja.
2.6 Rencana Promosi
dan Pemindahan
Sebaiknya suatu perusahaan membuat rencana yang jelas untuk promosi dan pemindahan
bagi para karayawannya. Apabila perusahaan tidak memilikinya maka perusahaan
tidak mempunyai acuan tentang dasar-dasar promosi dan pemindahan sehingga dalam
prakteknya sering terbentuk pada faktor subyektifitas. Oleh karena itu,
perusahaan harus menetapkan dan membuat:
1. Hubungan horizontal dan vertikal dari
masing-masing jabatan
Seorang karyawan yang hendak dipindahkan atau dipromosikan tidak boleh
ditempatkan pada sembarang jabatan. Karawan tersebut harus ditempatkan ke
jabatan yang ada hubungannya dengan jabatan sebelumnya. Oleh karena itu,
sebelum diadakan pemindahan pegawai harus ditentukan hubungan vertikal maupun
horizontal dari masing-masing karyawan.
2. Penulisan kecakapan pegawai
Apabila hubungan vertikal dan horizontal telah ditetapkan maka untuk
menetukan calon siapa yang akan dipromosikan atau dipindahkan ke jabatan yang
lowong, harus diadakan penilaian kecakapan pegawai-pegawai tersebut. Dengan
penilaian yang diadakan akan diperoleh keterangan pegawai mana yang pantas
dipromosikan dan pegawai mana yang akan dipindahkan.
3. Ramalan lowongan dan data pegawai
Berkaitan dengan lowongan pekerjaan pada suatu perusahaan terdapat dua cara
penetapan. Cara yang pertama adalah dengan terlebih dahulu mendapatkan data
trun over pegawai dan kemudian menetukan proyek-proyek yang diharapkan dibuka.
Dengan cara demikian dapat ditetukan besarnya lowongan yang mungkin dibuka pada
waktu yang akan datang. Misalnya dalam suatu perusahaan terdapat dua ratus lima
puluh orang dan trunover pegawai adalah sepuluh persen. Proyek yang diharapkan
dibuka memerlukan tambahan karyawan sebanyak dua puluh orang, maka berdasarkan
keterangan di atas dapat diketahui bahwa ramalan lowongan berjumlah empat puluh
lima orang.
Cara yang kedua, ramalan lowongan pekerjaan suatu perusahaan ditetapkan
dengan membuat skema organisasi tentang umur pegawai. Pada skema organisasi
dipakai jenis warna tertentu untuk menunjukkan umur dari pejabat. Misalnya
pegawai yang berumur di bawah 20 tahun diberi warna kuning, kelompok pegawai
yang berumur antara 20 sampai 30 tahun diberi warna hijau, pegawai yang berumur
antara 30 sampai 45 tahun iberi warna biru dan pegawai yang berumur 45 tahun
atau lebih dikelompokkan dan diberi warna merah. Dengan demikian dapat
ditentukan ramalan lowongan pekerjaan untuk beberapa waktu yang akan datang
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Promosi dapat
diartikan sebagai suatu proses perubahan dari suatu pekerjaan yang lain dalam
hierarki wewenang dan tanggung jawab yang lebih tinggi ketimbang dengan
wewenang dan tanggung jawab yang telah dibebankan kepada diri tenaga kerja pada
waktu sebelumnya.
Pemindahan adalah kegiatan ketenagakerjaan yang berhubungan
dengan suatu proses pemindahan fungsi, tanggung jawab, dan status
ketenagakerjaan bdari tenaga kerja pada situasi tertentu dengan tujuan agar
tenaga kerja yang bersangkutan memperoleh kepuasan kerja yang mendalam dan
memberikan prestasi kerja semaksimal mungkin pada perusahaan.
Ada beberapa kriteria umum
yang perlu dipertimbangkan dalam rangka mempromosikan tenaga kerja, antara lain
sebagai berikut:
1. Senioritas
2. Kualifikasi pendidikan
3. Prestasi kerja
4. Karsa dan daya cipta
5. Tingkat loyalitas
6. Kejujuran
7. Supelitas
Adapun masalah promosi dari dalam organisasi antara lain:
1.
Memberikan
pegawai-pegawai yang lebih cakap.
2.
Memberikan
motivasi
3.
Memberikan
kepuasan kerja
4.
Biaya
Dalam pengadaan Pemindahan tenaga kerja harus mempertimbangkan faktor-faktor yang dipandang objektif
dan rasional antara lain:
1.
Mutasi disebabkan
disebabkan kebijakan dan peraturan manajer
2.
Mutasi atas dasar
prinsip The Right Man on Right Job
3.
Mutasi sebagai
tindakan untuk meningkatkan moral kerja
4.
Mutasi sebagai
media kompetisi yang rasional
5.
Mutasi sebagai
langkah untuk promosi
6.
Mutasi harus
terkoordinas
3.2. Saran
Dalam mengadakan pelatihan pegawai,
sebaiknya suatu kantor atau perusahaan harus merencanakannya secara matang agar
latihan dapat berjalan secara efektif dan efisien.
Dalam mengadakan promosi, suatu
kantor harus benar-benar memperhatikan syarat-syarat promosi agar nantinya
setelah orang yang dipromosikan tersebut menempati jabatan baru dapat
menjalankan tugas dengan baik
REFRENSI:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar